PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN MEMBANGUN JARINGAN
SUATU PERANGKAT KERAS YANG DI BUTUHKAN DALAM
MEMBANGUN SUATU JARINGAN
Untuk jaringan komputer atau LAN
(Local Area Network) sederhana mengandung beberapa komponen atau perangkat
keras yang sangat penting dan merupakan kebutuhan utamanya. Perangkat keras
yang dimaksud antara lain adalah:
- Komputer yang akan digunakan
sebagai Server
- Beberapa komputer untuk
workstation
- NIC (Network Interface Card)
- Wireless LAN
- HUB atau Swicth yang mendukung
F/O
- Swicth Wireless
- Kabel UTP
- Kabel Telepon
- Conector RJ45 dan RJ11
- VDSL Converter
- UPS jika diperlukan
Peralatan tersebut merupakan
kebutuhan standar dan harus ada untuk sebuah jaringan. Kemudian apabila
jaringan komputer di kantor Anda akan ditingkatkan atau lebih besar lagi harus
ditambah beberapa hardware lain seperti:
- Repeater
- Bridge
- Router
- Gateway
Seperti telah dijelaskan di atas
komponen jaringan, misalnya untuk Warnet atau jaringan di kantor yang hanya
melibatkan beberapa gedung perkantoran yang jaraknya antara 100 – 1000 Meter
serta memiliki node sekitar 10 sampai 200 unit komputer. Dengan beberapa
komponen tersebut Anda sudah bisa membangun jaringan. Untuk mengetahui
masing-masing komponen tersebut berikut akan dijelaskan secara singkat dan
sederhana.
NIC (Network Interface Card)
Yang saya maksud NIC dalam buku ini
adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya
ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu
jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja bisa
juga Workgroup.
Gambar 1. Contoh Kartu
jaringan Combo
Sesuai perkembangan teknologi
khususnya jaringan, saat ini banyak jenis dan merk kartu jaringan. Namun
demikian ada tiga hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC
ini, yaitu tipe kartu, jenis protokol, tipe kabel yang didukungnya.
Tipe NIC
Sesuai perkembangan komputer PC dan
mainboardnya, maka tipe slot atau expansion slot juga bermacam-macam, mulai
ISA, PCI dan AGP. Namun untuk kartu jaringan ini saya hanya menjelaskan 2 tipe
saja, yaitu PCI dan ISA.
Gambar 2. Contoh lain kartu jaringan
(NIC)
Pada saat membeli komputer khususnya
komputer rakitan, tidak semua slot terisi. Slot yang kosong ini dapat digunakan
untuk memasang beberapa kartu tambahan, seperti kartu suara, modem internal,
dan kartu jaringan.
Untuk membedakan slot ISA dan PCI
mudah saja. Jika casing komputer dibuka, di bagian belakang ada beberapa
deretan slot. Slot yang berwarna hitam umumnya ISA, slot yang berwarna putih
adalah slot PCI, dan slot yang berwarna coklat umumnya slot AGP.
Jenis Protokol NIC
Saat ini dikenal beberapa protokol
untuk sebuah kartu jaringan, di antaranya Ethernet dan Fast Ethernet, Token
Ring, FDDI, dan ATM. Namun dalam buku ini dibatasi hanya menjelaskan dua
protokol saja, yaitu Ethernet dan Fast Ethernet.
Jenis Ethernet masih banyak digunakan
walaupun kecepatan transfer data yang didukungnya hanya sampai 10Mbps saja.
Saat ini perusahaan, instansi pemerintah dan juga Warnet-warnet sudah mulai
menggunakan jenis Fast Ethernet. Karena selain sudah mendukung kecepatan
transfer data sampai 100Mbps, harganya pun tidak jauh berbeda.
Selain itu ada juga kartu jaringan
jenis combo. Jenis ini mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo
bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan.
Begitu juga dari sudut pengkabelan jenis combo ini mendukung kabel jenis
Coaxial dan UTP.
Komputer jenis notebook yang beredar
tidak semuanya sudah terpasang kartu jaringan. Untuk itu apabila notebook
pimpinan Anda menginginkan koneksi ke jaringan dan belum terpasang kartu
jaringan, maka Anda harus mempersiapkan kartu jaringan jenis PCMCIA. Kartu
jaringan ini pemasangannya tidak terlalu sulit, cukup dimasukkan ke port PCMCIA
yang ada pada setiap notebook dan tidak perlu dibongkar atau covernya dibuka.
Cukup ditancapkan dari bagian pinggir atau depan dari notebook tersebut.
Saat ini hampir semua NIC yang
beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play. PNP ini sudah sangat populer,
karena setiap kita menambah hardware baru secara otomatis akan dikonfigurasi
oleh komputer. Begitu juga oleh operating sistemnya. Namun demikian untuk
memastikan kartu jaringan Anda Plug and Play baca di manual atau tanyakan pada
penjualnya.
HUB atau Concentrator
Secara sederhana HUB bisa dikatakan
suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa Node
atau titik sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star. Pada jaringan
yang umum dan sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke komputer
Server. Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan komputer client atau
workstation yang sudah memiliki NIC untuk membentuk suatu jaringan.
Jika akan dilakukan pengembangan HUB
juga bisa dihubungkan ke HUB berikutnya secara up-link. Ini terjadi apabila HUB
yang digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port untuk server atau hub
lain. Sehingga untuk menambah jaringan diperlukan HUB tambahan.
Dari segi pengelolaan HUB yang saat
ini beredar di pasaran ada dua jenis, yaitu manageable HUB dan unmanageable
HUB. Manageable HUB adalah HUB yang bisa dikelola atau di-manage dengan software
yang di bawahnya. Sedangkan unmana-geable HUB cara pengelolaannya dilakukan
secara manual.
Gambar 3. Contoh HUB
Perlu diketahui bahwa HUB hanya
memungkinkan pengguna atau user untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan
HUB yang membentuk jaringan disebut "Shared Ethernet." Pada jaringan
seperti itu, setiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwidth
jaringan yang ada. Umpamanya jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps
dan pada jaringan tersebut tersambung 20 unit komputer yang semuanya
menggunakan sistem operasi Windows 95/98, maka secara sederhana jika semua
komputer yang terhubung ke jaringan tersebut bersamaan mengirimkan data,
bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing user tersebut hanya
0.5 Mbps.
Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel
tersendiri untuk berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak
berfungsi.
Cara
kerja Hub :
Pada
dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit
yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain.
Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang
ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network
traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua
host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
Gambar 4. Contoh repeater
Pada jaringan yang menggunakan
topologi bus, ada juga perangkat sejenis yang mirip HUB namanya repeater
(pengulang). Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar lalu
lintas data dari client ke server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak
antara client atau workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini
jaringan dan sinyal akan semakin kuat. Bahkan apabila kabel yang digunakan
jenis coaxial, jaringan akan lebih cepat.
Bridge (jembatan)
Bridge adalah perangkat yang
berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang
sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet). Bridge memetakan
alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen
jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi
bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan
sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda,
paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak
agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
Bridge
hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless.
Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN.
Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN.
Bridge
beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang mentransmisi data ke
jaringan dan secara automatis membangun sebuah table routing internal. Table
ini digunakan untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan
menyediakan kemampuan penyaringan (filtering). Setelah mengetahui ke segmen
mana suatu paket hendak disampaikan, bridge akan melanjutkan pengiriman paket
secara langsung ke segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali alamat tujuan
paket, maka paket akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali
segmen alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama
dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan
paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.
Switch
Switch atau lebih dikenal dengan
istilah LAN switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur
dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward.
Switch cut-through memiliki
kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya
memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan switch store-and-forward
merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan
menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk
memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk
mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan.
Dengan switch ada beberapa
keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh,
tidak terbagi seperti pada "shared network." Dengan demikian
kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah
switch yang saling berhubungan disebut "collapsed backbone."
Gambar 5. Contoh Switching
Saat ini perusahaan umumnya memilih
jaringan Ethernet 10 Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100 Mbps
untuk koneksi ke server. Biasanya merka menggunakan switch 10/100 yang biasanya
memiliki beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke komputer client dan 1 port 100
Mbps untuk koneksi ke server atau komputer yang dianggap sebagai server.
Dalam
mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :
1. Store and Forward - switch akan meneruskan frame setelah data di terima secara lengkap
2. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame secara lengkap
3. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch Juga diperkuat oleh teknologi VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu Mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.
1. Store and Forward - switch akan meneruskan frame setelah data di terima secara lengkap
2. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame secara lengkap
3. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch Juga diperkuat oleh teknologi VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu Mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.
Cara
kerja switch :
Jika
akan menggunakan switching hub, diperlukan beberapa informasi dasar untuk
menentukan pilihan switch, yaitu dengan mengetahui cara kerjanya.
- Cut through
Yaitu
menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. Tentu saja
hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan mengurangi latency pengiriman
paket. Pengiriman dilakukan tanpa terlebih dahulu mengumpulkan seluruh paket. Tetapi
ketika alamat tujuan diketahui, langsung route dan pengiriman dilakukan ke
alamat itu. Untuk satu paket Ethernet (1518 byte) proses ini memerlukan waktu
hanya selama 40 microsecond. Dalam keadaan koneksi tujuan sedang digunakan,
switch akan menampung paket data yang diterima untuk dimasukkan ke dalam
buffer. Dan paket data akan dikirim dari buffer jika koneksi tujuan telah
kosong.
- Store and forward
Cara
kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket hingga lengkap ke dalam
memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC (Cyclic
Redundancy Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses untuk setiap
paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan memory yang cukup, ada
potensi terjadinya latency dalam store and forward switch ini yang disebabkan
oleh penuhnya memory yang ada untuk menampung seluruh paket dan tabel dari
ntwork address.
Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya latency, tetapi konsekuensinya, paket data yang rusak juga akan juga sampai ke alamat tujuan. Kebalikannya, hal ini tidak terjadi pada store and forward switch.
Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua cara tsb yang disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara cut through switching, dan melakukan pemeriksaan CRC, kemudian menghitung jumlah error yang ada. Jika jumlah error telah sampai pada batas tertentu, switch akan bekerja dengan cara store and forward sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang. Selanjutnya switch akan kembali bekerja dengan cara cut through. Cara termudah untuk mengetahui adanya kemampuan ini adalah dengan melihat ada atau tidaknya keterangan threshold detection atau adaptive switch dalam spesifikasi teknisnya.
Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya latency, tetapi konsekuensinya, paket data yang rusak juga akan juga sampai ke alamat tujuan. Kebalikannya, hal ini tidak terjadi pada store and forward switch.
Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua cara tsb yang disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara cut through switching, dan melakukan pemeriksaan CRC, kemudian menghitung jumlah error yang ada. Jika jumlah error telah sampai pada batas tertentu, switch akan bekerja dengan cara store and forward sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang. Selanjutnya switch akan kembali bekerja dengan cara cut through. Cara termudah untuk mengetahui adanya kemampuan ini adalah dengan melihat ada atau tidaknya keterangan threshold detection atau adaptive switch dalam spesifikasi teknisnya.
VDSL
VDSL (Very high-bit-rate Digital
Subscriber Line port) merupakan suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai
converter dari kabel UTP (RJ45) ke kabel telepon (RJ11). Dalam hal ini apabila
Anda akan menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya
kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti VDSL ini.
Masalah kecepatan transfer data tergantung merk VDSL yang digunakan. Bahkan
untuk saat ini mulai banyak beredar dipasaran jenis VDSL yang kecepatannya bisa
diatur sesuai keinginan (manageble).
Gambar 6. Contoh VDSL yang umum digunakan
Jaringan komputer khususnya LAN kini
sudah menjadi kebutuhan. Namun kadang-kadang yang menjadi kendala adalah ketika
jaringan harus menyebrang jalan, melintasi gedung, bahkan tidak sedikit merka
membangun LAN sendiri-sendiri, padahal masih dalam instansi atau perusahaan
yang sama. Sebenarnya teknologi untuk keperluan tersebut sudah sejak lama
diperkenalkan, seperti Wireless, Fiber Optic, VDSL, dan lain-lain. Namun
apabila menggunakan F/O biaya yang diperlukan tidak sedikit, begitu juga dengan
wireless. Dengan demikian salah satu alternatif untuk membangun LAN yang
melibatkan banyak gedung dengan biaya murah adalah dengan memanfaatkan VDSL
ini.
Seperti halnya F/O harus menggunakan
sepasang converter, Wireless juga harus sepasang, begitu juga dengan VDSL juga
harus sepasang. Satu dipasang di Swicth atau HUB yang berhubungan dengan Server
dan satunya lagi dipasang di Swicth atau HUB yang ada di Client atau di lokasi
lain.
Gambar 7. Kabel yang digunakan untuk setting
Wireless
Wireles ini bermacam-macam merk dan
jenisnya. Namun dalam buku ini tidak akan menjelaskan merk dan jenis dari
Wireless tersebut, yang pasti ada Wireless yang sudah terpasang di komputer ada
juga sebagai tambahan. Bahkan untuk komputer notebook atau Laptop yang sudah
memasang logo Mobile Technology secara otomatis sudah ada Wirelessnya. Saat ini
memang teknologi WiFI sudah menjadi trend dan kebutuhan untuk jaringan komputer
bergerak atau mobile.
Gambar 8. Contoh Wireless
yang mendukung WAN dan LAN
Untuk memanfaatkan Wireless yang
sudah ada di komputer atau memasang sebagai kartu jaringan Anda harus memiliki
HUB atau Swicth yang ada fasilitas Wirelessnya. Hub, Swicth atau Router yang
sudah medukung fasilitas Wireless ini kini mulai banyak digunakan. Berikut ini
contoh Wireless yang mendukung berbagai fasiitas yang bisa digunakan untuk
berkomunikasi antara komputer yang memiliki NIC Wireless atau NIC biasa, serta
mendukung Wide Area Network.
Router
Router bekerja dengan cara yang
mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring atau
filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol
tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara
logikal bukan fisikal. Misalnya sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi
beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address
tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Contohnya bisa
berupa jaringan biasa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network)
atau jaringan global seperti Internet.
Fungsinya :
Router
berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan
data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch.
Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area
Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Jenis-jenis Router :
Secara
umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
• Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
• Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
PC Router Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router(Routing) biasanya menggunakan komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card) dengan menggunakan Operating Sistem yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk menangani tugas sebuah router.
• Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
• Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
PC Router Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router(Routing) biasanya menggunakan komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card) dengan menggunakan Operating Sistem yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk menangani tugas sebuah router.
Instant
Router Dilihat dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa jenis router ini
adalah suatu alat buatan dari suatu perusahaan yang didesain untuk menjadi
router secara instant. Sehingga settingnya pun lebih mudah, hanya saja
sayangnya menu yang ada didalamnya sangat terbatas. Dan biasanya jenis router
ini memiliki fungsi ganda sebagai switch/hub.
Router
Hardware (Cisco) Sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses
yang dikenal sebagai routing.
Router versus Bridge
Cara
kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket
data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau
menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan
ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan
yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu,
bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link),
dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC
address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.
Router adalah suatu alat pada dunia komputer yang berguna untuk membelokkan data dari suatu sistem jaringan ke sistem yang lain. Logikanya sebuah sistem jaringan tidak dapat berpindah ke sistem yang lain. Exp Sis A. Menggunakan IP 192.168.1.1 dan Sis B. Menggunakan IP 192.168.2.1 Maka Kompi yang menggunakan Sis A tidak dapat melakukan komunikasi dengan Sis B tanpa Router.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.
Router adalah suatu alat pada dunia komputer yang berguna untuk membelokkan data dari suatu sistem jaringan ke sistem yang lain. Logikanya sebuah sistem jaringan tidak dapat berpindah ke sistem yang lain. Exp Sis A. Menggunakan IP 192.168.1.1 dan Sis B. Menggunakan IP 192.168.2.1 Maka Kompi yang menggunakan Sis A tidak dapat melakukan komunikasi dengan Sis B tanpa Router.
Prinsip
Kerja router sangat mudah yakni membelokkan data dari satu Sis ke Sis yang
lain. Untuk konfigurasi Router dengan menggunakan PC ( OS WIN Xp ) sangatlah
Mudah :
1. Pastikan Kompi anda memiliki minimal 2 buah LAN Card (Apabila anda hanya menggunakan 2 Sis)
2. Berikan konfigurasi jaringan sesuai Sis yang anda gunakan pada setiap LAN Card. ( Pastikan tiap lan menggunakan Sis yang berbeda )
3. Ping atau test koneksi ke tiap Sis, dari router. pastikan Semua koneksi dalam keadaan Baik
4. Share Lan card Anda dengan cara :
- Klik kanan pada Lan Card Kemudian pada Tab Advance Pastikan ada pilihan use another network to bla bla bla dst.
- Setelah itu coba lakukan ping dari komputer lain ( Antar client yang berbeda Sis ), Pastikan Jawaban Replay
1. Pastikan Kompi anda memiliki minimal 2 buah LAN Card (Apabila anda hanya menggunakan 2 Sis)
2. Berikan konfigurasi jaringan sesuai Sis yang anda gunakan pada setiap LAN Card. ( Pastikan tiap lan menggunakan Sis yang berbeda )
3. Ping atau test koneksi ke tiap Sis, dari router. pastikan Semua koneksi dalam keadaan Baik
4. Share Lan card Anda dengan cara :
- Klik kanan pada Lan Card Kemudian pada Tab Advance Pastikan ada pilihan use another network to bla bla bla dst.
- Setelah itu coba lakukan ping dari komputer lain ( Antar client yang berbeda Sis ), Pastikan Jawaban Replay
Kabel untuk jaringan
Saat ini ada beberapa tipe dan jenis
kabel yang digunakan untuk suatu jaringan. Kabel UTP (unshielded twisted pair),
coaxial, dan fiber optik adalah yang populer dan banyak digunakan.
Kabel yang paling umum dan mudah
pemasangannya adalah kabel jenis Coaxial. Namun sesuai perkembangan HUB atau
Concentrator penggunaan kabel ini pun mulai berkembang dan kabel UTP yang
dipilih, karena selain harganya tidak terlalu mahal namun kemampuannya bisa
diandalkan.
Kabel jenis lain yang sempat populer
awal tahun 1990-an adalah kabel coaxial. Kabel jenis ini hampir sama seperti
kabel antena televisi. Kabel lain yang juga sangat populer adalah Fiber Optik
(F/O). Kabel jenis ini sangat mahal harganya, tetapi kemampuannya mendukung
kecepatan transfer data sangat tinggi.
Twisted Pair Cable (UTP)
Kabel Twisted Pair Cable ini ada dua
jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis kabel yang memiliki
selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus.
Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Twisted-pair (dikenal juga sebagai
10 BaseT) cocok untuk jaringan kecil, sedang maupun besar yang membutuhkan
fleksibilitas dan kapasitas untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan pemakai
network.
Pada twisted-pair network, komputer
disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel
twisted-pair yang tersentral pada HUB, contoh jaringan seperti ini seperti
terlihat pada gambar 3.
Twisted-pair umumnya lebih reliable
dibandingkan dengan thin coax karena HUB mempunyai kemampuan data error
correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Bahkan dengan HUB ini bisa
dirangkai menjadi suatu jaringan yang besar.
Saat ini ada beberapa grade,
atau kategori, dari kabel twisted-pair. Category 5 adalah yang paling
reliable dan memiliki kompatibilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan.
Berjalan baik pada 10 Mbps network, dan Fast Ethernet. Anda dapat membeli
kabel Category 5 yang telah dibuat, atau membuatnya sendiri.
Kabel Category 5 dapat dibeli atau
dibuat baik yang straight-through atau crossed. Suatu kabel Category 5 memiliki
8 kabel kecil yang masing-masing memiliki kode warna di dalamnya dari ujung ke
ujung. Hanya kabel kecil 1, 2, 3, dan 6 yang digunakan oleh Ethernet network
untuk komunikasi. Walaupun hanya 4 kabel yang akan digunakan, tetapi
masing-masing 8 kabel semuanya terhubung ke jack.
Gambar 9. Contoh kebl UTP untuk jaringan
Tipe kategori Kabel UTP (Unshielded
Twisted Pair) :
- Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
- Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
Kabel Straight-through digunakan
untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel Crossed digunakan untuk
menghubungkan HUB ke HUB (ada beberapa pengecualian: beberapa jenis HUB
memiliki up-link port yang telah dicross secara internal, yang mana
memungkinkan Anda melakukan uplink HUB dengan suatu straight cable sebagai
gantinya).
Pada suatu kabel straight-through,
kabel 1, 2, 3, dan 6 pada satu ujung juga di kabel 1, 2, 3, dan 6 pada
ujung lainnya. Pada suatu kabel crossed, urutan dari kabel diubah dari ujung
yang satu ke ujung lainnya: kabel 1 menjadi 3, dan 2 menjadi 6.
Untuk menggambarkan urutan kabel
mana yang nomor 1, pegang RJ-45 tip dengan bagian tembaganya menghadap pada
Anda sesuai gambar berikut.
Gambar 10. Contoh kebl UTP yang dipasang conector
RJ45
Coaxial Cable
Media ini paling banyak digunakan
sebagai media LAN meskipun lebih mahal dan lebih sukar penggunaannya
dibandingkan twisted pair. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, sehingga
bisa digunakan untuk komunikasi broadband. Thick Coaxial biasanya digunakan
untuk kabel backbone pada jaringan instalasi Ethernet antar gedung. Dapat
menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan menggunakan repeater.
Thin coax (dikenal juga sebagai 10
Base 2) adalah cocok untuk network rumah atau kantor, dengan dua atau tiga
komputer. Kabel ini mirip seperti kabel antena TV, harganya tidak terlalu mahal
dan mudah pemasangannya.
Kabel jenis ini proses pemasangannya
menggunakan konektor BNC. Pada jaringan jenis ini untuk menyambung ke
masing-masing komputer menggunakan konektor T (T-connector) dan setiap ujungnya
menggunakan terminator atau penutup (50 ohm) jika tidak menggunakan HUB.
Gambar 11. Contoh kabel Coaxial yang sudah dipasang konektor
Kabel coaxial
terdiri dari :
- sebuah konduktor tembaga
- lapisan pembungkus dengan sebuah
“kawat ground”.
- sebuah lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel
Coaxial
Kabel coaxial
terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak
mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol
Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel
“Thicknet” :
- adalah
sebuah kabel coaxial RG/U-8.
- merupakan
kabel “original” Ethernet.
- tidak
digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel
“Thinnet”:
- adalah
sebuah kabel coaxial RG/U-58.
- mempunyai
diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
- menggantikan
“Thicknet”.
- tidak
direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang
sangat kecil.
Fiber Optic (F/O)
Jaringan yang menggunakan F/O ini
memang sangat jarang digunakan. Biasanya hanya perusahaan besar saja yang
menggunakan jaringan dengan media F/O. Karena harganya relatif mahal dan proses
pemasangannya lebih sulit.
Namun demikian, jaringan yang
menggunakan F/O ini dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan lagi.
Kecepatan pengiriman data dengan media F/O ini lebih dari 100 Mbps dan
bebas dari pengaruh lingkungan (noise).
Gambar 12. Contoh F/O
(Fiber Optic) yang sudah terpasang konektor (Parch cord)
Kabel Fiber
Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah
kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan
“cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi
ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal
listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED
atau Laser.
Kelebihan
menggunakan kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
- Kapasitas bandwidth yang besar
(gigabit per detik).
- Jarak transmisi yang lebih jauh (
2 sampai lebih dari 60 kilometer).
- Kebal terhadap interferensi
elektromagnetik.
Kabel Fiber
Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data.
Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat
elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri
sebanding dengan kabel LAN UTP.
Kabel Telepon
Beberapa tahun belakangan ini mulai
banyak digunakan kabel telepon untuk jaringan komputer (LAN). Kabel ini
biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung. Biasanya kabel
yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung ini jenis yang cukup kuat dan
dilengkapi dengan kawat baja, sehingga kalau dibentang tidak patah.
Biasanya kabel telepon yang
digunakan untuk diluar gedung (out door) ini dilengkapi dengan 3 kawat, 2 kawat
yang akan digunakan seagai penghubung data dan satu kawat digunakan agar tidak
putus apabila kawat tersebut dibentang. Akan lebih baik jika ujung dari baja
sebagai penguat tersebut dihubungkan ke grounding agar apabila terjadi petir
tidak akan bermasalah. Jadi pada intinya hanya dua kawat yang ada dalam kabel
tersebut yang digunakan.
Memilih jenis kabel
Untuk membangun suatu jaringan
umumnya yang menjadi masalah adalah yang berhubungan dengan pemilihan kabel.
Karena kabel merupakan kebutuhan pokok dari suatu jaringan.
Perlu diketahui, kabel yang sudah
tertanam biasanya tidak akan diangkat atau dipindahkan kecuali dalam keadaan
terpaksa. Oleh karena itu, perencanaan yang matang untuk menentukan jenis kabel
ini mutlak diperlukan. Jika kita salah mengambil keputusan, maka suatu saat
apabila akan ada pengembangan masalah kabel ini menjadi kendala.
Untuk itu saya menyarankan apabila
akan membangun suatu jaringan tentukan jenis kabel yang akan digunakan dengan
asumsi bahwa jaringan tersebut bisa berjalan dengan baik sampai 10 tahun atau
lebih. Dengan demikian tentukan jenis dan kualitas kabel ini sebelum Anda memutuskan
untuk menginstalasi jaringan.
Selain itu, masalah yang berhubungan
dengan kabel ini tidak hanya jenisnya saja, masalah yang berhubungan dengan
kecepatan dan jarak akses data juga perlu dipertimbangkan. Untuk itu berikut
ini saya jelaskan beberapa jenis kabel, jarak terjauh yang didukung oleh jenis
kabel tertentu, dan sebagainya.
Tipe
|
Kecepatan
|
Jarak
|
Konektor
|
UTP
Kategori 5
|
10 Mbps
|
<>300 kaki
|
RJ45
|
Coaxial atau kabel BNC RG 58
|
10 Mbps
|
<>2500 kaki
|
BNConnector
T
Terminator
|
Kabel Telepon (RJ11)
|
Konverter
RJ11
|
||
Wireles
|
> 10 Mbps
|
Tergantung jenis dan merk
|
|
Serat Optik (F/O)
|
100 Mbps
|
<> 3 mil
|
ST(spring loaded twist)
|
Tabel . Beberapa tipe kabel,
kecepatan dan jarak yang didukungnya
Piranti Lunak
Seperti telah dijelaskan di atas
bahwa piranti lunak yang dimaksud dalam buku ini adalah software termasuk
sistem operasi yang digunakan dalam membangun suatu jaringan, baik jaringan
berbasis Windows (Workgroup atau Client Server) maupun sistem operasi lain.
Namun dalam buku ini saya membatasi hanya menggunakan sistem operasi produk
Microsoft, yaitu keluarga Microsoft Windows.
Sistem Operasi
Operating sistem yang digunakan
dalam buku ini adalah Microsoft Windows Server 2003, Microsoft Windows XP dan
WIndows Vista untuk Client. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan Microsoft
Windows 2000 Server dan Microsoft Windows 2000 Professional, karena pada
prinsipnya sama dan buku ini masih tetap bisa digunakan. Disarankan untuk saat
ini sebaiknya sistem operasi server yang digunakan adalah Microsoft Windows
Server 2003 dengan client Windows Vista atau Windows XP.
Bagi Anda yang ingin membangun jaringan
kecil dengan Workgroup, bisa menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP,
Windows Vista atau Windows 2000 Professional.
Program Aplikasi
Program aplikasi yang digunakan
bebas. Namun saya menyarankan gunakan beberapa aplikasi saja, seperti untuk mengolah
kata, mengolah angka, mengolah data, dan aplikasi grafik yang diperlukan.
Selain aplikasi tersebut Anda juga
bisa menambah aplikasi lain apabila komputer Anda dilengkapi Scaner. Aplikasi
yang saya maksud adalah aplikasi yang mendukung pengolahan gambar hasil scaner
tersebut.
Program Internet Sharing
Agar semua komputer yang terkoneksi
ke jaringan LAN bisa berinternet seluruhnya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas
Internet Sharing. Microsoft Windows Server 2003, Windows Vista, Windows XP,
sudah menyediakan fasilitas untuk Internet Sharing Connection (ICS) dan ICF
(Internet Connection Firewall). Namun demikian Anda juga bisa menggunakan
apliksi lain yang disediakan penyelenggara atau ISP.
Program Untuk Internet
Program yang dimaksud di sini adalah
program untuk menjalankan fasilitas yang berhubungan dengan Internet. Sehingga
dengan program ini pemakai atau semua user bisa menggunakan fasilitas seperti
browsing, chating, e-mail, dan sebagainya.
Program yang dimaksud antara lain
sebagai berikut:
- Microsoft Internet Explorer
- Microsoft Outlook
- Windows Messanger
Tidak ada komentar:
Posting Komentar